Bayi Ditemukan Berlumuran Darah dan Dikerubungi Semut

By Mayawa Gi - Oktober 10, 2017


Ada tidak orang yang bercita-cita untuk tidak punya anak? Ada. Di luar sana ada orang-orang yang menganggap kehadiran anak dapat mengganggu karir dan kebebasan hidupnya. Anak-anak dianggap berisik, egois, dan memakan banyak biaya. Tapi setau Mae, itu jarang sekali ada di Indonesia. Tetapi kabar tentang adanya bayi-bayi yang dibuang menjadi persoalan sosial tersendiri. Bukan karena punya cita-cita untuk tidak punya anak, Mae yakin orang yang membuang bayi itu sebenarnya juga menginginkan punya anak. Lalu kenapa bayinya dibuang?


Mungkin karena saat ini mereka masih sekolah, masih terlalu muda, atau tidak ada laki-laki yang mau bertanggung jawab menjadi ayah dari anak yang dilahirkan. Mungkin mereka, yang membuang bayi-bayi itu, terlalu pengecut untuk menanggung malu bahwa mereka telah melakukan dosa besar yang dilarang TUHAN. Apapun alasannya, hati kecil Mae tidak dapat menerima. Rasanya seperti teriris sembilu, perih.

Bayi yang dibuang itu adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan. Punya nyawa dan bisa merasakan kedinginan, ketakutan, dan rasa sakit saat kulit tipisnya digigiti semut-semut yang mengerubunginya. Bayi itu salah apa? Karena dosa apa bayi itu dibuang?

KENAPA MAE TIBA-TIBA MENULIS TENTANG BAYI YANG DIBUANG?


Tidak jauh dari rumah Mae, tepatnya di Dukuh Brogo, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, belum lama ini ditemukan seorang bayi. Sekitar jam 8.30 pagi, seorang warga menemukan Bayi perempuan ini di pekarangan belakang warung bakso. Saat ditemukan, bayi ini masih berlumuran darah, tali pusar belum terlepas, dan dikerubungi semut.

Mendengar kabar seperti itu saja, pasti kita merasa sangat kasihan dengan Bayi tersebut. Hati kita pasti sedih mendapati keadaan mengenaskan seperti itu. Jadi, menderita sakit apakah orang yang tega membuangnya? Balasan apakah yang pantas untuk orang yang sudah menelantarkan karunia Tuhan ini?

Ahh, seribu pertanyaan pun rasanya belum cukup. Tentu lebih baik kita membalasnya dengan jutaan doa untuk kebahagiaan bayi ini. Tuhan tidak akan menelantarkannya. Pasti setelah ini akan ada banyak orang yang berharap bisa mengadopsinya.

Sore harinya, Mae menyempatkan diri untuk menjenguk Bayi ini di Puskesmas Ngemplak. Kedatangan Mae disambut oleh Ibu Ranti, bidan yang sedang bertugas. Bu Ranti menjelaskan kondisi Bayi saat ini yang sudah membaik. Suhu tubuh normal dan anggota tubuh lengkap. Berat badan bayi ini memang kecil, yaitu 2,3 kg dengan panjang 40 cm. Tapi secara umum, kondisi bayi ini sehat.

Saat Mae menjenguknya, Bayi cantik tersebut sedang terlelap. Mae tidak kuat berlama-lama menatapnya, seperti ada yang bergetar di dalam dada. Hanya beberapa menit saja, Mae memilih untuk keluar ruangan saja.

Seharian itu beberapa warga silih berganti berdatangan ke Puskesmas untuk menjenguk Bayi ini. Tanpa dikomando, warga membawakan bantuan perlengkapan bayi, seperti popok, susu, minyak telon, dan perlengkapan lainnya. Beberapa orang juga sudah menyatakan bersedia untuk mengadopsinya.  Bayi ini hanya dititipkan sementara di Puskesmas Ngemplak. Entah sampai kapan. Kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Kita hanya bisa menunggu sambil terus berdoa untuk kebahagiaan Bayi ini.

FYI, untuk mengadopsi Bayi secara legal, ada prosedur tertentu yang harus dipatuhi. Tidak bisa sekonyong-konyong ada Bayi tanpa orang tua lalu diambil begitu saja. Prosedur adopsi Bayi dibuat untuk melindungi Bayi. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pihak yang berniat mengeksploitasi Bayi tidak berdosa.

Mae akan bahas prosedur adopsi bayi di tulisan berikutnya.

Jangan lupa bahagia yaa J

  • Share:
  • facebook

You Might Also Like

12 comments