Hangatnya Wedhang Poci Rempah di Omah Lodjie Solo

By Mayawa Gi - Juni 17, 2015


Hasil pencarian dengan kata kunci minuman tradisional di kota Solo membawa Mae dan teman-teman ke sebuah wedhangan dengan konsep kafe di daerah Jebres, Solo. Teman jelajah kuliner Mae kali ini adalah Dhiwan dan Ike. Lampu taman bola kelap-kelip di jalan Kol.Sutarto, tepatnya depan RSUD DR Moewardi, menjadi penanda bagi kami saat mencari lokasi WEDHANGAN OMAH LODJIE.


Omah Lodjie, dalam bahasa jawa artinya Rumah Besar. Ya, kafe ini memang menempati sebuah bangunan dengan gaya kolonial yang besar. Yeayy.. Mae yang suka bangunan-bangunan eksotik ga nyangka kalau bisa menemukan gedung seindah ini di tengah kota :)

Beruntung sekali Mae dan teman-teman diperbolehkan melihat langsung proses pembuatan salah satu sajian andalan di kafe wedhangan ini, yaitu WEDHANG POCI REMPAH.
Mb Indri, supervisor Omah lodjie, dengan ramah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami yang kepo ini *yess,, kepo is our middle name :p

Tapi maaf loo Sob, bukan karena ga cinta, di sini Mae tidak menjelaskan detail apa saja bahan-bahannya yaa.. secara ini kan resep rahasia turun temurun.. takutnya ada plagiat *ups!


Pokoknya buaanyaakkk banget rempah-rempah asli Indonesia yang kaya akan manfaat kesehatan dengan takaran yang sudah di standarisasi di ramu dalam minuman ini. Hmmm.. aromanya aja sudah seperti aroma terapy loo... cocok banget diminum saat udara dingin. Buat yang lagi meriang meriang gereges-gereges masuk angin kecapekan maupun kurang kasih sayang (hayaahhh), minum wedhang poci rempah ini bisa jadi solusi. *bukan buzzer loo.. Mae ga dibayar untuk promosi ini. Swear, dari hati :D


Satu poci wedhang rempah harganya Rp.15.000. kira-kira cukup untuk 3 cangkir. Gula di sajikan terpisah sesuai selera. Tersedia 3 jenis gula, yaitu gula batu, gula merah (atau gula aren ya?), dan gula palm bubuk. Ada juga irisan jeruk nipis untuk yang menginginkan rasa yang lebih semriwing.

Salah seorang pengelola WOL, Patmanto, mengatakan kafe wedangan tersebut didirikan oleh belasan alumnus SMA Santo Yosef, Solo. Beberapa di antara mereka saat ini bekerja di Jakarta. Awalnya, sambung Patmanto, ide pendirian wedangan itu tercetus saat mereka berkumpul di Solo.
“Salah satu alumnus yang kebetulan juga pemilik bangunan rumah ini, memperbolehkan rumahnya dibuat wedangan. Akhirnya tak berapa lama, wedangan ini berdiri,” ujar Patmanto saat ditemui Espos, Selasa malam.
Beberapa alumnus, imbuh dia, akhirnya sepakat kafe wedangan tersebut sebagai tempat kumpul bareng saat pulang ke Kota Bengawan. Lebih lanjut Patmanto menjelaskan, arti kata Omah Lodjie adalah rumah besar. Kata tersebut merujuk pada rumah besar zaman dulu yang sering disebut loji.
( www.solopos.com )
Untuk makanan yang menjadi andalan adalah Nasi Langgi. Nasi kucing yang berisi nasi putih, kering kentang, sambel, suwiran telur dadar, dll. Kita bisa menambahkannya dengan aneka sate khas wedhangan lainnya. Lengkap!


Selain minuman dan makanan khas yang cuma ada di Omah lodjie (di tempat lain rasanya beda),, keunggulan tempat ini adalah Live Music yang ada setiap hari mulai pukul 19.00. Halaman parkir luas. Tersedia juga tempat untuk meeting, arisan, dan acara lain. Lantai dua itu nyaman, cocok buat pacaran *ehhh...
So,,, Boleh nih guys.. klo ke Solo jangan lupa mampir ke sini... Boleh PM Mae klo butuh seseorang buat di traktir, ahayyy  :)

  • Share:
  • facebook

You Might Also Like

0 comments