Cara Mengatasi Sakit Telinga di Pesawat

By Mayawa Gi - Januari 24, 2017

Sakit Telinga di Pesawat (foto : klikdokter.com)
"Masa cuma naik pesawat doang telinganya sakit?" begitulah reaksi beberapa orang. Well, bersyukur banget ya kalau kamu selalu sehat wal afiat. Tubuh masing-masing kita memang beda-beda sih. Kalau urusan telinga, Mae ini udah khatam. Secara dari masih kelas 3 SD sudah mondar-mandir ke dokter spesialis THT di RSCM.

Jangankan naik pesawat ya yang jelas-jelas terbang di atas awan. Noh ya, setiap ke Tawangmangu aja, kepala Mae sakit. Mending klo nginep ya. Cuma lewat doang aja sakiiitt makkk, huhuhu. Mae dari Solo ke Semarang naik mobil yang tertutup dari udara luar ya, lewat tol Ungaran juga sakiiitt. Ke Puncak Bogor, sakit. Naik lift di gedung lantai 20 ke atas, sakit. Ke Magelang lewat Selo, sakit. Pokoknya tiap ke ketinggian, kepala sakit. Sakitnya tuh kayak terasa penuh mau meledak. Hidung bindeng. Telinga blebek-blebek kayak lagi berenang.

Dulu mah ngga ngeh klo itu disebabkan tekanan udara di ronga telinga. makanya sakitnya cuma pas ada pergantian dari dataran rendah ke dataran tinggi atau sebaliknya. Kirain sakit kepala biasa. Lama-lama curiga juga dong, ini apa sih sebenernya. Abang dokter juga ga pernah bilang apa-apa.

Browsing dekk.. browsing.. Aha! Ternyata memang begitulah adanya, dek. Terutama kalau naik pesawat. Banyak juga orang yang mengalami nasib serupa dengan Mae.

Penyebab sakit telinga saat naik pesawat

Rasa tersumbat di telinga ini bisa terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara antara bagian dalam dan luar telinga ketika pesawat mulai naik atau hendak landing (mendarat). Dan rasa tersumbat ini bisa dilenyapkan dengan cara menelan ludah agar tuba (saluran di bagian dalam telinga) terbuka dan udara dapat masuk ke telinga bagian tengah.

Sayangnya, nggak semua orang bisa melakukan teknik sederhana ini (menelan ludah). Beberapa orang yang sedang mengalami gangguan pada saluran tubanya, misalnya karena sedang sakit flu atau batuk, kemungkinan besar akan merasa pusing luar biasa. Ini karena saluran tuba tersumbat oleh lendir dan tuba bereaksi terhadap perbedaan tekanan udara dengan cara memperkecil ruang di bagian tengah telinga dan menarik jaringan tubuh di sekitarnya.


Kalo udah begini perjalananmu pasti bakal terasa nggak nyaman karena nyeri di kepala kadang tidak segera hilang. Rasa pusing setelah naik pesawat juga dikeluhkan beberapa orang, bahkan ada juga yang tetap merasa pusing meski sudah turun dari pesawat sejak beberapa jam sebelumnya.
(sumber : pegipegi)



Cara Mengatasi Sakit Telinga di Pesawat


Ada beberapa tips hasil tanya mbah google dan tanya beberapa teman yang berpengalaman di dunia per-pesawatan, tips mengatasi sakit telinga di pesawat :

+ Berdoa
1. Menelan ludah
2. Minum air putih secara berkala
3. Mengulum permen
4. Mengunyah permen karet
5. Menutup telinga dengan kapas
6. Memakai earphone
7. Memakai earplug
8. Memberi uap hangat ke telinga
9. Menyemprotkan obat hidung dan telinga

No.1 sampai dengan no.4 intinya sama, merangsang gerakan menelan agar saluran dalam telinga terbuka dan udara dapat masuk ke telinga bagian tengah. Sedangkan tindakan menutup telinga merupakan cara agar perubahan tekanan udara terjadi secara perlahan-lahan sehingga udara dalam telinga dapat segera menyesuaikan tekanan udara di luar. Memberi uang hangat dilakukan untuk membantu meringankan gejala sakit yang tak tertahankan. Sedangkan menyemprotkan obat dilakukan jika semua cara tidak juga berhasil.

Mae sudah mencari obat semprot tersebut di apotek tetapi tidak dapat. Akhirnya yang Mae lakukan sebelum dan selama di dalam pesawat adalah : Mengunyah permen happydent (yang otomatis rutin gerakan menelan) dan menutup telinga dengan earplug yang terbuat dari spons. Sebenarnya ada juga earplug yang terbuat dari silicone dan ada talinya. Cuma waktu itu Mae ga sempat cari-cari, seadanya lah dipakai.

Apakah Mae merasakan sakit kepala luar biasa karena sakit telinga saat pesawat take-off atau landing?

Engg... Ing.. Eengggggg....  TIDAK SAKIT SAMA SEKALI!

Alhamdulillah... memang sih Mae merasakan perubahan tekanan udara dari pas pesawat take-off. Napas jadi agak susah. Kuping nguing-nguing. Tapi Mae terus berdoa sambil rutin minum air putih juga. Hasilnya, ga sakit kok.

Hurray! Hurray! Hurray!

Nah, sekarang Mae juga mau sekalian cerita tentang pengalaman naik pesawat NAM air dari Jakarta ke Solo (CGK - SOC). Kenapa tumben banget Mae mau review maskapai penerbangan? Apa spesialnya NAM dibandingkan maskapai lain?

Ulalaa... Ya seneng aja gitu. Dikasih air mineral sama wafer tango! Buahahahah...

  

Video diatas bukan Mae yang bikin. Lagian itu Solo - Jakarta, sedangkan yang Mae tumpangi arah sebaliknya. Niatnya Mae emang mau bikin video kayak gitu, apalah daya ga sempat cuy. Pertama kalinya naik pesawat CGK - SOC, pertama kali pula SENDIRIAN. Yang ada Mae banyak khawatir ini itu anu... banyak tanya sana-sini... menghafal jalan, menghafal toilet sebelah mana, menghafal gate berapa, dll. Waspada barang bawaan dan waspada klo terjadi apa-apa kan ga ada Michael disamping Mae, heuheu...

Untungnya Mae sudah web check in dan pilih kursi 24 jam sebelum berangkat. Jadi ga pusing mikirin nanti duduk sebelah mana. Dan ga terlalu buru-buru juga soalnya ada counter check in yang khusus tanpa bagasi.

Yang membuat Mae terpesona dengan NAM selain wafer tango tadi   adalah take off dan landing yg smooth, trus samaaa.... FLIGHT CAPTAINNYA! *eh, bener ga sih istilahnya? Pokoknya pimpinan, orang yang bertanggung jawab di dalam pesawat selama penerbangan itu lah... klo di kapal namanya nahkoda, wahahaha...

Kenapa emangnya Kak Mae... pasti kaptennya ganteng banget ya? 

Yaelahhhh, receh deh analisanya :p

Klo kapten ganteng mah tiap naik kereta api jarak jauh juga ketemu, hehe. Pas naik maskapai penerbangan lain juga ketemu Abang kapten ganteng. Nah, di NAM ini, yang bikin terpesona malahan kaptennya sama sekali NGGA GANTENG! Kaptennya LUAR BIASA CANTIK! Kaptennya perempuan!

Iya, iya. Mae meleleh. Banget. Norak? Biarin. Gue baper booo...

Mungkin umurnya sama kayak Mae. Wanita tinggi semampai. Cantik. Pakai jilbab. Pintar bahasa inggris (ya jelas!). Gesture-nya keren anggun banget. Dia itu kan yang menyapa pakai pengeras suara sebelum pesawat berangkat. Kebetulan Mae duduk di depan dan bisa melihat jelas Mpok Kapten itu berdiri memegang microphone. Dia memulai sapaannya dengan "Assalamualaikum" lalu mengajak berdoa. Duh, maskapai lain emang begitu? Kemudian dia jelaskan dengan renyah tetek-bengek penerbangan lah. Bahasa Indonesia dilanjutkan dengan bahasa Inggris. Suaranya merduuuuu.

Udah. Itu cukup membuat Mae kagum sekaligus protes sama Tuhan itu kok kelebihan seorang wanita tumpah ke dia semua.  Tapi ada kejadian yang bikin Mae tambah respect. Saat pesawat sudah beberapa menit terbang di ketinggian yang optimal, tiba-tiba cuaca buruk. Lampu emergency menyala. Mpok Kapten yang cantik menawan itu memberi pengumuman lewat pengeras suara kepada seluruh penumpang untuk memakai sabuk pengaman.

Keren gilaaaaa! Mae norak? Biarin!

Jadi tuh ya, Mae berpikir. Dia itu seorang kapten. Dia bertanggung jawab atas penerbangan ini. Dia yang mengambil keputusan apa yang harus dilakukan crew lainnya. Dia bisa tetap tenang saat cuaca buruk yang mana kita paham klo di pesawat itu ga bisa turun di sembarang tempat kan? haha.. Keren bangetlah pokoknya bagi seorang Mae yang cuma remah-remah ini :(

Selain Mpok Kapten itu, cabin crew yang lain pun sigap dan ramah ya. Mereka ada yang dorong-dorong troli jualan souvenir sama ngasih wafer tango ke penumpang. Puaslah Mae naik maskapai penerbangan ini. Ngga delay? Yah, klo ini sih teteup... etapi lumayan banget pengumumannya jelas. Jadi beberapa menit sebelumnya udah ngabari klo ada delay dan akan terbang jam berapa pastinya. Soalnya ada maskapai lain yang delay tapi ga ada info sama sekali. Kan resah...


Jadi begitulah cerita Mae sebatang kara menempuh perjalanan di ketinggian Jakarta - Solo. Sahabat Mae punya pengalaman apa saat naik pesawat?

Jangan lupa bahagia ya :)




  • Share:
  • facebook

You Might Also Like

7 comments